SANI : DALAM KONDISI APAPUN, KITA TETAP BERSYUKUR KEPADA ALLAH SWT.
NCCMEDIA.ID, Jambi - Wakil Gubernur Jambi Drs.H. Abdullah
Sani, M.Pdi mengemukakan, apapun persoalan dan cobaan yang Allah berikan serta
apapun bentuk kenikmatan dan kemewaan yang di berikan, kita tetap bersyukur
kepada Allah, demikian disampaikannya saat memberikan Tauziah dalam Peringatan
Isra Mi"raj Nabi Muhammad SAW bersama DPD Pengajian Al Hidayah Provinsi
Jambi, bertempat di Masjid Agung Al
Falah Jambi. Selasa (15/03/2022)
" Mari
kita maknai peringatan Isra mikrat
dengan tetap bersyukur kepada Allah SWT, selain meningkatka ketaqwaan dan keimanan juga meningkatkan
silaturrahmi diantara kita semua." ujar Wagub.
Dikatakan Wagub, nikmat yang Allah SWT berikan
kepada kita, tidaklah terhitung banyaknya. Bahkan kalau kita mencoba melakukan
hitungan itu, tidak akan kita mampu karena banyaknya. "Nikmat yang Allah
SWT berikan kepada kita, tidaklah terhitung banyaknya. Dan jika kamu mencoba
menghitung nikmat Allah, pastilah tidak akan mampu melakukannya," demikian
firman-Nya dalam Alquran." Kata Wagub.
Dijelaskan
Wagub, syukur itu tersusun dari tiga hal, yaitu ilmu, hal keadaan, dan amal
perbuatan. Ilmunya ialah dengan menyadari bahwa kenikmatan yang diterimanya itu
semata-mata dari Allah SWT."
Keadaannya adalah menyatakan kegembiraan karena memperoleh kenikmatan.
Amalnya adalah menunaikan sesuatu yang sudah pasti menjadi tujuan serta yang
dicintai oleh Allah SWT yang memberi kenikmatan itu untuk dilaksanakan. Syukur
dalam bentuk amal berkaitan dengan amalan hati, anggota badan, dan lisan.
Kaitannya dengan hati adalah sengaja berbuat kebajikan dan merahasiakanya
kepada seluruh makhluk. Hubungannya dengan lisan adalah mengucapkan pujian,
hamdalah, yakni mengucapkan alhamdulillah segala puji bagi Allah." Kaitannya dengan anggota badan adalah
mempergunaan kenikmatan itu untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT, tidak
mempergunakannya untuk berbuat maksiat. Dengan demikian, nikmat harta disyukuri
dengan menggunakan harta itu untuk kebaikan semata, sesuai dengan perintah
Allah SWT, yakni untuk nafkah diri, keluarga, kerabat, dan kaum dhuafa dengan
tetap mengeluarkan zakat, infak, dan sedekahnya. Termasuk syukur terhadap
nikmat harta adalah mempersembahkan harta itu untuk di jalan Allah atau
menegakkan syi'ar Islam."jelasnya (*)